Ragam

Panen Kurma: Jika Aku Menjadi

Seputarkudus.com, 10 Juni 2016, Reporter Imam Arwindra

Sejumlah anak-anak tampak serius menulis sesuatu di atas kertas miliknya. Mereka menulis sebuah dongeng. Suasana terdengar ramai ketika satu di antara peserta kegiatan Panen Kurma (Pengajian, Mendongeng, Kursus Menulis Ramadan) yang diadakan Omah Dongeng Marwah membacakan satu persatu hasil tulisannya.

Sejumlah anak-anak sedang menulis dongeng di Omah Dongeng Marwah, Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Kamis (9/6/2016). Foto: Imam Arwindra

Satu di antara peserta yang ikut menulis dongeng, yakni Tiyo Ardiyanto (13). Ddia menulis sebuah cerita dengan judul “Ketika Aku Menjadi Seorang Penggambar Yang Baik”. Dari cerita yang dia bacakan, Tiyo ialah seorang pelukis yang ahli di bidangnya. Namun dalam berinteraksi dengan temannya dia tidak sombong dan selalu rendah hati. Jika ada seseorang yang meremehkannya, dia akan membuktikan lewat hasil karyanya.

“Kita tidak boleh sombong walaupun ahli di bidang apapun. Karena sombong itu tidak baik dan dijauhi teman,” tuturnya yang masih duduk di kelas satu SMP, saat membacakan dongeng yang ditulis, Kamis (9/6/2016).

Tiyo menuturkan, dia ikut berlatih menulis dongeng karena dengan menulis dia bisa mengungkap isi hatinya. “Isi hati saya bisa tercurahkan lewat menulis dongeng,” tambahnya.

Dwi Yuli Astuti pendamping kegiatan menuturkan, kegiatan Panen Kurma yang diselenggarakan ialah progam Ramadan dari Omah Dongen Marwah. Selain berlatih menulis dongeng, mereka juga mengaji Al-Quran dan membacakan hasil tulisannya. “Kegiatan diawali mengaji Al-Quran dulu, setelah itu baru menulis dongeng dan membacakannya,” tuturnya.

Tema yang diusung dalam kegiatan tersebut “Jika Aku Menjadi”. Dia mengungkapkan, peserta nantinya diminta berimajinasi menulis cerita tentang jika dia menjadi apa. “Contohnya tema hari ini, jika aku menjadi seorang pemain film, saya kan bla-bla-bla,” jelasnya.

Yuli menuturkan, kali ini anak-anak Omah Dongeng Marwah berlatih menulis dongeng. Menurutnya, kemarin mereka hanya membaca dongeng yang sudah ada dibuku atau dituliskan pendamping. “Kali ini mereka menciptakan dongeng yang akan mereka baca sendiri,” ungkapnya.

Dia memberitahukan, kegiatan Panen Kurma didampingi tujuh orang pendamping yang membantu peserta dalam belajar.  Peserta yang mengikuti sekitar 40 anak dari kalangan sekolah SD dan SMP. “Namun hari ini ada beberapa yang tidak hadir. Jadi kita tidak memaksa,” tuturnya.

Kegiatan Panen Kurma diselenggarakan selama bulan Ramadan setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu di Rumah Dongeng Marwa Griya Balur Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. “Silahkan kalau mau gabung masih diperbolehkan,” ungkap Yuli.

Tinggalkan Balasan