Ragam

Film Memeluk Muria di Festial Film Folklore Muria

Film “Memeluk Muria” produksi Omah Dongeng Marwah (ODM) akan ditayangkan pada Festival Film Folklore Muria di Kampung Budaya Piji Wetan (KPBW), Sabtu (26/08/2023).

Film pendek “Memeluk Muria” menceritakan serombongan anak SMP bersama gurunya (diperankan Mei Lina Dwi Anugraheni) yang observasi untuk belajar lingkungan di area Makam Raden Ayu Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku di Dukuh Masin, Desa Kandangmas, Dawe, Kudus.

Dalam film ini, peran Dewi Nawangsih diperankan oleh Eka Retno Diana Putri. Dan murid Sunan Muria, yakni Rinangku diperankan oleh Tunggul Hari Wicaksana.

Diceritakan Nawangsih dan Rinangku saling mencintai. Namun, keduanya terpisah karena Rinangku diutus Sunan Muria untuk menanam padi di daerah Masin.

Muria Culture Camp 2023

Proses produksi film ini dimulai dengan mengikuti acara Muria Culture Camp 2023 (3-4 Juni 2023 di KPBW). Sebelum kemah, tiap peserta diminta membuat proposal berisi ide cerita film disertai potofolio film yang pernah dibuat sebelumnya.

Dari kiri: Eka Styadi dan Radian Pasha Bimantara saat acara Muria Culture Camp 2023 di KPBW.

ODM mengirim dua proprosal, berisi dua ide. Ide pertama dibawa Radian Pasha Bimantara, tentang Sendang Jodo, sebuah cerita tentang folklore yang berasal dari desa Purworejo, Bae, Kudus. Ide kedua dibawa Eka Styadi, tentang Dewi Nawangsih dan Rinangku, folklore yang berasal dari Dukuh Masin, Desa Kandangmas, Dawe, Kudus.

Acara kemah tersebut berisi workshop tentang produksi film pendek. Para sineas film ternama ikut terlibat sebagai narasumbernya, seperti Teuku Rifnu Wikana (aktor dan penulis skenario film), Wicaksono Wisnu Legowo (penulis dan sutradara film), Anto Galon (sutradara film), serta Fajar Putra Arbian (Sinematografi Film CLC Purbalingga).

Di hari pengumuman seleksi, KPBW menyatakan ide film Dewi Nawangsih dan Rinangku yang diterima. Kemudian Eka Setyadi mewakili ODM menandatangani pernyataan kesanggupan merampungkan film. Sejak itu, pertemuan demi pertemuan dilakukan untuk membahas ide cerita film.

Dari tayangnya film “Memeluk Muria” ini, harapannya ODM bisa mengisahkan Nawangsih dan Rinangku dengan pesan mencintai lingkungan dan menjaga etika. Seperti diketahui, di area makam keramat yang ada di Masin banyak pohon-pohon yang tumbuh besar. Warga di sana tidak berani mengambilnya karena dipercaya akan terkena musibah jika mengambil yang bukan haknya, bahkan jika kita hanya mengambil rantingnya.

Pada tahun 2019, ODM sudah pernah mengangkat cerita serupa dalam bentuk pertunjukkan teater dengan judul ANANG-ING MURIA pada ajang Festival Teater Jawa Tengah. Rilisnya film Memeluk Muria pada Festival Film Folklore Muria bisa menjadi langkah lanjutan untuk melestarikan kisah-kisah yang ada di kawasan Muria.

Arif Rohman

Tinggalkan Balasan