Ragam

“Kelingking yang Pemberani” Karya ODM Raih Juara Lomba Dongeng Nusantara

Majalah Kartini, 18 Oktober 2017, Ecka Pramita

Karya adik-adik dari Omah Dongeng Marwah berhasil menarik perhatian juri Lomba Dongeng Nusantara.

Dongeng menjadi media yang menarik bagi anak untuk menyampaikan nilai-nilai kearifan lokal. Dalam gelaran Lomba Dongeng Nusantara, dongeng bertajuk Kelingking yang Pemberani meraih Video Drama Film Pendek Terbaik kategori Sekolah Dasar.

Karya anak-anak Omah Dongeng Marwah dari (PKBM Omah Dongeng Marwah) dari Plumbungan Ds. Purworejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus ini mengangkat cerita lokal dari Jambi. Sosok seorang anak yang terlahir hanya sebesar keligking namun memiliki banyak kelebihan.

Menurut salah satu kakak pendamping dari ODM, Ulin Noor Baroroh, sebelum teman-teman di ODM mulai mengirimkan video lomba, mereka terlebih dulu menawarkan 6 cerita lalu akhirnya terpilih kisah Kelingking yang Pemberani.

Awal pembuatan video dimulai dari pemilihan peran. Melihat salah satu tokoh kelingking yang mungil, seketika kakak-kakak pendamping terlintas salah satu anak ODM yang bertubuh mungil, yaitu Jihan. “Semua sangat antusias dan senang, bahkan mereka menunggu pelaksanaan shooting tiba,” ungkap Kak Ulin kepada Majalahkartini.co.id.

Karena tim produksi film belum terbentuk, anak-anak SMP dan SMA segera membentuk tim produksi film, dari director hingga prop master. Segera dek Orion merubah naskah menjadi sebuah skrip, disisi lain anak-anak yang lain menyiapkan perlengkapan yang digunakan untuk proses shooting.

Kak Ulin mengatakan terdapat cerita menarik dalam proses pembuatan film tersebut, setiap anak memiliki kisahnya masing-masing. “Ada beberapa yang malu-malu, takut, hingga gugup jika berada didepan kamera,” ujar Kak Ulin yang menjadi kakak pendamping anak-anak ODM.

Dek Syifa, yang berperan sebagai nenek gergasi. Dia menangis, karena wajahnya menjadi hitam pekat. Meski demikian dia tetap profesional dalam menjalankan perannya.

Sedangkan dek Arya, yang berperan menjadi Raja. Berulang kali dia mengulang adegannya didepan kamera. Karena kelelahan dia sempat marah, sampai-sampai dia melepas semua baju yang dia kenakan. Namun ketika dia mengingat jika menang akan ke Jakarta, seketika itu dia mengenakan bajunya kembali dan kembali tersenyum.

“Dalam benak anak-anak yang menjadi motivasinya adalah film mereka akan dilihat oleh banyak orang dan mereka akan ke Jakarta,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan