Kali pertama bertemu, menyaksikan, dan mendengar Tsaqiva Kinasih Gusti menyanyi, aku serta-merta yakin dia memang bukan main. Diam-diam aku mencatat dalam pikiran, mengagendakan “proses kreatif” bersama perempuan belia dari Omah Dongeng Marwah ini.

Saat bertemu lagi untuk mendiskusikan “proyek” film pendek kami di Museum Kretek setahun yang lalu, aku minta padanya, “Bikinlah lagu dari puisiku…”

Sekian bulan kemudian, Tsaqiva memberitahu bahwa “Meliarlah!” adalah puisi favoritnya di antara 50 puisiku dalam buku KUSEDUH RINDU SUAM KUKU. UNTUKMU. Kenapa favorit? Dia menjawab, “Rasanya kok makJleb.”

Ketika dia mengirimkan lagu-puisi itu, waha, aku senang sekali. Kuberikan satu-dua catatan dan dia pun tak keberatan untuk “menyempurnakan”.

Sekian bulan kemudian lagi, barulah dia kembali menyentuh lagu “Meliarlah!” dengan beberapa perubahan dan jadilah sebagaimana yang bisa siapa pun dengar sekarang ini. Selamat menikmati.

MELIARLAH!

Pada setiap hati, ada ruang yang belum terisi. Di situlah kau boleh berhenti, sejenak atau menetap, tanpa perlu permisi.

Barangkali tidak akan ada keindahan semacam purnama di langit legam, sebagaimana sering kaubaca dalam puisi dan prosa, tapi kau bisa menggambar apa pun yang kausuka dengan warna-warna tak biasa.

Ini kukatakan sekali saja:
meliarlah di sana!

=======================

Puisi, pembaca
BUDI MARYONO

Lagu, aransemen, vokal
TSAQIVA KINASIH GUSTI
https://instagram.com/kinasih.gusti

Tata video: MASSAKERAH
https://instagram.com/massakerah

Sumber: Channel Youtube Budi Maryono