Ragam

Anak-Anak Omah Dongeng Marwah Produksi Film Pendek

Suara Merdeka, Fokus Jateng, 2 Januari 2017, Reporter Saiful Annas

Jika kebanyakan anak-anak memilih bermain atau berekreasi bersama keluarga selama liburan, anak-anak komunitas Omah Dongeng Marwah (ODM) Kudus memilih kegiatan kreatif. Mereka yang sebagian besar masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan SMP, memproduksi film pendek di Jakarta dan Kudus.

proses-syuting-6-adegan-pertemuan-aiman-dg-jiwa

Film yang mereka beri judul Bintang di Langit Jakarta itu, diangkat dari cerpen berjudul sama, karya anak komunitas ODM Tsaqiva Kinasih Gusti. Cerpen itu masuk dalam program penyusunan modul pendidikan anak dan remaja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Karya Tsaqiva lolos bersama karya 20-an anak dan remaja dari seluruh Indonesia. Mereka dipandu pembuat film Andi Wardana (Diwa), seorang film maker yang terlibat dalam pembuatan video klip sejumlah band Indonesia, seperti The Changcuters, Kerispatih, dan Wali.

Membuat film yang benar, lanjut Diwa, bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi membuat film berbeda dengan memproduksi broadcast seperti liputan berita. ‘’Saya memutuskan ikut membantu anak-anak ODM, karena melihat semangat mereka yang luar biasa,’’katanya. Selain masa liburan yang pendek, peralatan menjadi kendala anak-anak komunitas ODM dalam menggarap film.

Tak kehilangan akal, Diwa berinisiatif menghubungi rekan-rekannya untuk meminjam peralatan yang lebih mumpuni. Film pendek itu berkisah pada tokoh Jiwa, bocah yang tinggal di pemukiman kumuh Jakarta. Sosok Jiwa digambarkan anak berusia delapan tahun dengan kondisi mata rabun sejak usia empat tahun. Meskipun tak bisa melihat dengan jelas, Jiwa tak sekali pun pernah mengeluh. Kisah dongeng Bintang yang diceritakan bapaknya menjadi penghibur Jiwa saat kesepian di rumah bedeng milik keluarganya. Jiwa diperankan oleh Radian, anak kelas IV SD. Sementara tokoh bapak diperankan Edy Supratno, salah satu penggagas dan pembimbing komunitas ODM. ‘’Pemeran yang ada di film pendek ini kami pilih melalui casting. Termasuk Pak Edy yang kami casting bersama dua bapak lainnya di komunitas ODM,’’ kata Tsaqiva, penulis sekaligus sutradara.

Produksi film tersebut, menurut Tsaqiva, dimulai sejak Minggu (18/12). Pengambilan gambar dimulai dari merekam kehidupan kumuh di Jakarta. Adegan tokoh Bapak berkeliling Kota Jakarta memungut sampah plastik dan kardus untuk dijual pun tak lupa direkam. Edy menambahkan, film pendek Bintang di Langit Jakarta yang diproduksi anak-anak ODM adalah film kesekian dari yang mereka produksi sebelumnya. Bedanya, kali ini mereka mulai menggunakan alat-alat yang lebih profesional. ‘’Kami tidak terlalu memikirkan bagaimana hasil akhir film ini. Yang penting semua proses sudah digarap secara serius dan anak-anak bisa mengisi libur sekolah dengan kegiatan kreatif,’’ katanya.

Tinggalkan Balasan