Mawar dianggap bodoh oleh kawan-kawan bahkan gurunya di SD. Sampai kelas empat dia masih belum bisa membaca. Nilai matematikanya, yang sering dianggap sebagai ukuran kecerdasan, juga rendah. Apa yang bisa dibanggakan darinya selain wajah yang cantik dan keceriaannya yang bikin gemas setiap orang? “Saya sulit menjawab setiap ada saudara dan
Sabtu, 24 Juni 2023 Omah Dongeng Marwah (ODM) mengadakan parenting. Orang tua saling menceritakan pengalaman anaknya ketika di rumah atau di sekolah sebelumnya. Hasan Aoni, pendiri ODM membagikan pengalamannya selama mendampingi Anak ODM menggali passion mereka. Kegiatan ini juga menandai liburan sekolah, berbeda dengan liburan sebelumnya, liburan kali ini ODM
Entah sudah berapa kali Eka dan Putri, dua remaja Omah Dongeng Marwah (ODM), memperagakan tari kretek untuk para tamu yang datang di ODM. Seperti Jumat siang, 19 Agustus 2022, lalu. Mereka kembali menari di hadapan 20 penulis fiksi dari berbagai penjuru Indonesia yang tergabung dalam komunitas “Nulis Aja Dulu” (NAD).
Pernah dengar istilah 𝘨𝘰𝘭𝘥𝘦𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘰𝘥 anak? Yakni, masa emas bagi tumbuh dan berkembangnya anak? Bruce Lipton, seorang ahli epigenetik, yang banyak melakukan riset terhadap perkembangan sel otak anak, meyakini bahwa faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap perubahan genetis, terutama saat mereka berada di usia tujuh tahun ke bawah. Fase itulah yang
Sarasehan yang diselenggarakan Klub Merawat Indonesia (KMI) Megawati Institute merupakan sebuah forum yang mendiskusikan isu-isu di seputar budaya, politik, dan ekonomi. Pada kesempatan ini, hadir Hasan Aoni, pendiri Omah Dongeng Marwah, Kudus-Jawa Tengah, ditemani Marbawi A Katon selaku tuan rumah. #SarasehanMI #MegawatiInstitute
Dongeng telah memanggil dua pemberontak muda: Kanti W. Janis dan Wien Muldian, datang ke Omah Dongeng Marwah (ODM). Kami bercengkerama di tengah bau humus yang menguap usai hujan, sore hingga lepas maghrib kemarin. Keduanya semula hanya ingin diskusi soal literasi sebentar, tetapi dongeng, tarian dan nyanyian telah menggoda mereka berdiam
Cerpen Hasan Aoni Aku tak bisa lagi menghitung curah hujan yang jatuh di hamparan sawah sore ini. Seperti James Symons di Inggris pada 1863 bersama Michael Ward, menghitung dengan alat pengukur terbuat dari tembaga, dengan corong lima inci yang memiliki pinggiran kuningan, satu kaki di atas tanah, dan menjadi pengukur
Cerpen Hasan Aoni Siapa yang mendaki Rahtawu dan memutar wayang di atas bukit itu, ia sesungguhnya sedang berkomplot mengundang bencana. Kepercayaan ini menyebar. Anehnya, makin sering terjadi bencana, makin penasaran orang-orang dari penjuru kota datang. Seratus meter ketinggian bukit itu dari kaki lembah, menjulang tegak di pegunungan Muria yang mistis.
Cerpen Hasan Aoni Persetubuhan itu akhirnya terjadi. Ini malam pertama bagi Dulah dan kesekian kali bagi Imah. Dulah harus menunggu seminggu sejak akad nikah di tengah hujan badai malam itu. Imah datang bulan. Tetapi, ketika malam pertama yang ditunggu datang, bercak darah perawan yang ditunggu dengan hati berdebar itu tak
::Tulisan bapak Hasan Aoni yang lembut dan berwibawa telah mengingatkan saya kepada sesuatu :: Dulu sekali, leluhur kita amat kesulitan menyatukan gelombang komunikasinya. Mungkin mereka tidak mendefinisikan hal itu sebagai suatu kesulitan, tapi jika kita melihatnya dari kacamata abad modern; kehidupan yang amat sulit dibahasakan, terlebih dengan kata –sama dengan– kehidupan
JIKA kecerdasan adalah kompos kemerdekaan, kebodohan adalah hamanya. Untuk memberantasnya, Raja Persia, Muhammad Reza Pahlavi perlu mengundang menteri pendidikan seluruh dunia dalam suatu konferensi. Kelak pertemuan ini menjadi sejarah lahirnya Hari Aksara Sedunia atau International Literacy Day. Diperingati setiap 8 September. Di Tehran, Iran, nama lain Persia, 8 September 1965,
Orang boleh tak setuju Nadiem. Tapi, inilah kelebihannya, ia rendah hati dan mau mengoreksi cara mengomunikasikan program dan sejurus kemudian meminta maaf kepada NU dan Muhammadiyah. Ia menemui kedua lembaga itu. Keduanya memahami dan mau mengambil kembali peran mereka dalam program “Guru Penggerak”. Nadiem berkali-kali menyatakan kekurangannya dan dengan begitu